Tuesday, September 1, 2009

Edward Lee Thorndike



Sejarah Singkat Thorndike
Lahir : 31 Agustus 1874 di Williamsburg, Massachusetts
Meninggal : 10 Agustus 1949 di Montrose, New York

Awal karir Thorndike dibidang psikologi dimulai saat ia tertarik terhadap pada buku William James yang berjudul “Principles of Psychology, dimana ia masih menjadi mahasiswa di Universitas Wesleyan. Oleh sebab itu, ia memutuskan untuk mengambil mata kuliah James di Universitas Harvard. Hubungan Thorndike dengan James sangat dekat, tidak hanya sebatas dosen dengan mahasiswa. Hal ini terbukti dengan beberapa bantuan yang diberikan James terhadap Thorndike, antara lain mengijinkan Thorndike untuk tinggal di basementnya dan melakukan eksperimen di laboratoriumnya.

Setelah ia menyelesaikan kuliah di Universitas Harvard, Thorndike bekerja di “Teacher’s College of Columbia” dibawah pimpinan James Mc.Keen Cattell. Disinilah minatnya yang besar timbul terhadap proses belajar, pendidikan dan inteligensi. Diawal penelitian, Thorndike menggunakan anak ayam sebagai bahan penelitiannya, kemudian diganti dengan kucing, tikus, anjing, ikan, kera dan orang dewasa. Sebenarnya ia juga menggunakan gorilla, tetapi tidak berlangsung lama karena ia tidak punya uang untuk membeli dan merawatnya.

Beberapa buku yang pernah ditulis, antara lain :
Animal Intelligence : An Experimental Study of Asociation Process in Animal – 1898 (saat Thorndike berusia 24 tahun)
Buku ini berisi penelitian Thorndike terhadap tingkah laku beberapa jenis hewan, yang mencerminkan prinsip dasar dari proses belajar yang ia anut yaitu asosiasi
Educational Psychology (1903)
Buku ini merupakan penerapan prinsip transfer of training di bidang pendidikan. Berkat buku ini dan prestasinya yang lain, Thorndike diangkat menjadi guru besar di “Teacher’s College of Columbia”.
Animal Intelligence – 1911
Sebenarnya buku ini merupakan disertasi doktornya (1898) yang dikembangkan bersama dengan penelitian-penelitiannya yang lain.

Thorndike dianggap sebagai pelopor di beberapa bidang, antara lain:
- learning theory
- educational practice
- verbal behavior
- comparative psychology
- intelligence testing
- nature-nurture problem
- transfer of learning
- application of quantitatives measures to sociopsychological problems

Produktivitas ilmiah Thorndike sulit untuk dipercaya. Sampai tahun 1947, ia telah menulis sebanyak 507 buku, monographs dan artikel jurnal. Dalam otobiografinya tertulis bahwa ia telah menghabiskan waktu sebanyak 20.000 jam untuk membaca an mempelajari buku ilmiah dan jurnal

Sejauh mana pengaruhi Thorndike in ditunjukkan oleh pendapat Tolman dibawah ini :
The psychology of animal learning – not to mention that of child learning – has been and still is primarily a matter of agreeing or disagreeing with Thorndike, or trying in minor ways to improve upon him. Gestalt psychologists, Conditioned-reflex psychologists, Sign-Gestalt psychologists – all of us here in America seem to have taken Thorndike, overtly or covertly, as our starting point. And we have felt very smart and pleased with ourselves if could show that we have, even in some very minor way, developed new little wrinkles of our own.

Major Theoretical Notion
a. Connectionism
Ada mekanisme syaraf yang menghubungkan antara stimulus yang diterima oleh individu dengan respon yang dibuat oleh individu berdasarkan stimulus tersebut.

b. Selecting and Connecting
Selecting (memilih) dan conneting (menghubungkan) adalah dasar dari trial and error

Percobaan :
Seekor kucing dimasukkan dalam puzzle box. Puzzle box adalah sebuah kurungan dari besi, yang pintunya dapat dibuka dengan jalan menarik rantai (yang ada ditengah kurungan) atau menginjak pedal yang ada di dalamnya. Jika kucing tersebut ingin keluar, maka ia harus melakukan salah satu dari cara di atas..
Berdasarkan dari percobaan tersebut adalah beberapa kali kucing melakukan tindakan coba-coba yang semuanya bertujuan membuka pintu kurungan.

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah :
semakin banyak trial, semakin sedikit waktu untuk menyelesaikan masalah

c. Learning is incremental, not insightful
Learning terjadi dalam langkah-langkah / tahap demi tahap yang sistematis bukan lompatan besar
Berdasarkan penelitian : bahwa ada perbedaan waktu antara saat masalah belum terpecahkan dengan saat masalah telah terpecahkan. Pada masalah yang belum terpecahkan, grafik menunjukkan gerak yang relatif stabil, tetapi setelah masalah terpecahkan grafik menunjukkan gerak menurun (berarti semakin sedikit waktu yang digunakan untuk berpikir)

d. Learning is not mediated by ideas
Learning terjadi secara langsung, tidak diperantarai oleh thinking atau reasoning

Berdasarkan penelitian :
The cat does not look over the situation, much less think it over, and then decide what to do. It bursts out at once into the activities which instinct and experience have settled on as suitable reactions to the situation “confinement when hungry with food outside”. It does not ever in the course of its success realize that such an act brings food and therefore decide to do it and thenceforth do it immediately from decision instead of from impulse.

e. All mammals learn in the same manner
Pandangan Thorndike (1913) bahwa hukum belajar untuk semua binatang – termasuk manusia adalah sama, seperti yang tertulis di bawah ini :
These simple, semi-mechanical phenomena ………. Which animal learning disclose, are the fundamentals of human learning also. They are, of course, much complicated in the more advanced states of human learning, such as the acquisition of skill with the violin, or of knowledge of the calculus, or of inventiveness in engineering. But it is impossible to understand the subtler of more planful learning of cultural men without clear ideas of the forces which make learning possible in its first form of directly connecting some gross bodily responses with a situation immediately present to the senses. Moreover, no matter how subtle, complicated and advanced a form of learning one has to explain these simple facts-the selection of connection by use and satisfaction and their elimination by disuse and annoyance, multiple reaction, the mind’s set as a condition, piecemeal activity of a situation, with prepotency of certain elements in determining the response, response by analogy, and shifting of bonds-will as a matter of fact, still be the main, and perhaps the only, facts needed to explain it.

Teori-teori Thorndike
Sebelum 1930
1. Primer
a. The Law of Readiness
The law of readiness tertulis dalam Original Nature of Man – 1913, yang terbagi dalam tiga bagian, dan disingkat sebagai berikut :
1. When a conduction unit is ready to conduct, conduction by it is satisfying
2. For a conduction unit ready to conduct, not to conduct is annoying
3. When a conduction unit is not ready for conduction and is forced to conduct, conduction by it is annoying
(catatan : a conduction unit ready to conduct = kesiapan untuk bertindak atau mengarahkan ke tujuan)

Ketiga bagian dari law of readiness, diubah dalam istilah yang lebih baru, menjadi :
1. When someone is ready to perform some act, to do so is satisfying
2. When someone is ready to perform some act, not to do so is annoying
3. When someone is not ready to perform some act, and is forced to do so it is annoying

Catatan :
A satisfying state of affair = suatu kondisi dimana mahkluk tidak mau menghindarinya, berusaha untuk memperoleh atau mempertahankannya
An annoying state of affair = suatu kondisi dimana mahkluk berusaha untuk menghindari atau mengabaikannya
disebabkan oleh dua hal, yaitu :
o jika perilaku untuk mencapai tujuan terganggu
o jika dipaksa untuk melakukan sesuatu yang tidak diinginkan

b. The Law of Exercise
Teori ini terdari dari dua bagian, yaitu :
1. Connections between a stimulus and a response are strengthened as they are used. In other words, merely exercising the connection between a stimulating situation and a response strengthens the connection between the two. This is the part of the law of exercise called the law of use.

2. The law of disuse
Connections between situation and response are weakened when practice is discontinued or if the neural bond is not used. This is the portion of the law of exercise called the law of diuse.

Catatan :
strengthening = meningkatnya probabilitas respon jika stimulus terjadi lagi
weakening = menurunnya probabilitas respon jika stimulus terjadi lagi

c. The Law of Effect
1. Jika respon diikuti oleh satisfying state of affairs maka akan memperkuat hubungan antara stimulus dan respon
2. Jika respon diikuti oleh annoying state of affairs maka akan memperlemah hubungan antara stimulus dan respon

2. Sekunder
a. Multiple Response (=varied response)
Jika respon pertama tidak dapat menyelesaikan masalah maka individu akan mencoba respon kedua, begitu seterusnya sampai bisa memecahkan masalah

b. Set or Attitude (= disposition; preadjustment)
Kondisi sementara (lapar, lelah, ngantuk, emosi) yang dapat menentukan apakah suatu situasi menyenangkan atau tidak menyenangkan individu
Merupakan rekognisi yang biasanya dibawa oleh pelajar pada situasi belajar
It is a general law of behavior that the responses to any external situation is dependent upon the condition of the man, as well as upon the nature of the situation; and that, if certain conditions in the man are rated as part of the situation, the response to it depends upon the remaining conditions in the man. Consequently, it is a general law of learning that the change made in a man by the action of any agent depends upon the condition of the man when agent is acting. The condition of the man may be considered under the two heads of the more permanent of fixed and the more temporary of shifting, attitudes or “sets”.

c. Prepotency of Elements (the partial or piecemeal activity of a situation)
Lingkungan berisi stimulus yang sangat kompleks. Respon individu terhadap lingkungan tidak diarahkan ke semua stimulus tersebut, tetapi hanya beberapa stimulus (elemen stimulus). Sehingga, lingkungan yang sama bisa menghasilkan respon yang berbeda, tergantung pada stimulus mana yang akan direspon.

d. Response by Analogy
Berbeda dengan prepotency of elements, pada response by analogy, individu berusaha mencari kesamaan antara stimulus yang telah dialami sebelumnya dengan stimulus yang dialami sekarang. Jika ada kesamaan antara kedua stimulus, maka individu cenderung untuk memberikan respon yang sama. Semakin banyak kesamaan, maka semakin mirip respon yang diberikan; semakin banyak perbedaan, maka semakin beda respon yang diberikan.
Teori ini sebagai dasar dari transfer of training, biasanya disebut dengan identical elements theory of transfer of training

e. Associative Shifting
Respon pada suatu stimulus dapat diganti menjadi respon lain, dengan jalan menambah elemen pada stimulus pertama

Thorndike (1913) berkata :
Starting with respon x made to abcde, we may successively drop certain elements and add others, until the response is bound to fghij, to which perhaps it could never otherwise have become connected. Theoretically the formula of progress, from abcde to abfgh to afghi to fghij, might result in attaching any response whatever to any situation whatever, provided only that we arrange affairs so that at every step the response x was more satisfying in its consequences than balking or doing anything else that the person could do.

Tambahan : Terrace (1963) mengaplikasikan associative shifting pada discrimination learning
Dalam percobaan ini, Terrace mengajari burung merpati untuk dapat membedakan warna merah dan warna hijau. Jika burung tersebut dapat memilih warna merah dan bukan warna hijau, maka ia diberi gandum. Kemudian, Terrace melemparkan tongkat warna merah diatas warna hijau secara vertical; dan melemparkan tongkat warna hijau diatas warna merah secara horizontal. Hasilnya : warna merah berubah menjadi vertical, dan warna hijau berubah menjadi horizontal

Setelah 1930
Pada saat berdiri di depan International Congress of Psychology di New Haven – Connecticut bulan September 1929, Thorndike berkata : “I was wrong”. Pengakuan ini merupakan aspek penting dari good scientific practice: Scientists are obliged to change their conclusion if the data require it.

1. Law of Exercise Discarded
Pada dasarnya, Thorndike meninggalkan seluruh law of exercise. Alasannya bahwa law of use tidak memperkuat hubungan dan sebalilknya law of disuse tidak memperlemah hubungan

2. Law of Effect Revised
Alasan merevisi law of effect adalah hanya sebagian saja dari hokum ini yang benar; dimana respon yang diikuti oleh satisfying state of affair dapat memperkuat hubungan antara stimulus-respon, tetapi respon yang diikuti oleh annoying state of affair tidak mempengaruhi hubungan stimulus-respon
Revisi Thorndike terhadap hokum adalah :”reinforcement increases the strength of a connection, whereas punishment does nothing to the strength of a connection”.

3. Belonginess
Suatu materi pelajaran akan lebih mudah diberikan jika diatur dalam susunan tertentu. Dalam hal ini organisme dapat belajar dengan baik jika ada suatu contiguity dan susunan materi yang bagus. Menurut Thorndike bahwa learning dapat efektif jika ada hubungan yang alami antara kebutuhan organisme dan efek dari respon yang dibuat oleh organisme

4. Spread of Effect
Reinforcement tidak hanya memperkuat respon yang dibuat individu, tetapi juga memperkuat respon-respon yang ada disekitar respon tersebut.

26 comments:

  1. Menurut saya :
    Teori ini menjelaskan tntng hbungan antara Stimulus-Respon pd situasi/kndisi yg dialami individi/percoban trsbt.,.
    jdi prilaku manusia trgantung pda situasi/kndisi pd lingkungan,.
    dan mnurut Thorndike hukum belajar binatang dan manusia adlah Sama,.

    Saya tanya : Mengapa hukum Thorndike ini di anggap kbohongan??
    pdhal Thorndike sdh mnulis 507 buku dan 20.000 jam mmbca n mmpelajari bku ilmiah,.,.
    Bukanx ANEH buk,.,.^_^

    thank`s
    Righit Permana, 2009 B

    ReplyDelete
  2. Assalamualaikum.....

    I think
    teori ini lebih mengarah pada kesamaan antara binatang dan manusia.tapi menurut saya, saya tidak se7 karena manusia adalah mahluk yamg sempurna yang tidak bisa disamakan dengan mahluk lainya.Walaupun demikian saya menghargai pendapat Thomdike yang secara tidak langsung kita diarahkan kepada pernyataan yang bisa membuat kita lebih berfikir.


    kalau boleh saya mau bertanya :
    dampak apakah yang terjadi pada masyarakat yang hidup pada saat teori Thomdike itu dipublikasikan?

    Elva My Reza 2009 TP B.

    Wassalamualiakum.... ^_^

    ReplyDelete
  3. assalamualaikum mom...menrt saya dari theory thorndike ini yg saya dpat adlah membhas tentang stimulus dan respon dan mnrt saya smua yg dilakukan oleh hewan dan manusia itu sangt la berbeda meskpun ada sifat2 yang mungkin dari pandangan thorndike itu sama so semua terpengaruh karna adanya lingkungan n dari yg di atas bhwa manusia adalah mahluk pling sempurna dari mahluk yg lain....hem.... maaf bu q ru coment so hbis sakit bu....akasih n wassalam ya bu...

    ReplyDelete
  4. nur diana hazmi 2009-B
    menurut saya teori thorndike ini menyamakan antara manusia dg binatan tentang stimulus-respon.. memang antra stimulus dan respon saling berkaitan. tpi knpa mom y manusia koq dsmakan ky bnatang?? kan respon manusia m binatang beda?? bs ssja kn respon manusa itu psitif krn pny akal yg beda dg bnatang??

    ReplyDelete
  5. NUR ACHMAD AMIRULLAH / 2009-B

    menurut saya penjelasan tentang teori thorndike kurang begitu jelas bagi saya, karena masih banyak materi yang menggunakan bahasa inggris, tapi mengapa dalam percobaan thorndike bergonta ganti hewan, mengapa tidak menggunakan 1 hewan seperti tikus saja.....??

    ReplyDelete
  6. Ika Kurnia Mandasari / 2009-B

    Ibu saya mau tanya' saya kurang mengerti tentang penjelasan ibu tentang Teori-teori Thorndike
    Sebelum 1930
    1. Primer
    a. The Law of Readiness
    penjelasannya saya memang kurang mengerti karena bukan bahasa saya dan mengenai penjelasan tentang satisfying state of affair = suatu kondisi dimana mahkluk tidak mau menghindarinya, berusaha untuk memperoleh atau mempertahankannya
    An annoying state of affair = suatu kondisi dimana mahkluk berusaha untuk menghindari atau mengabaikannya
    disebabkan oleh dua hal, yaitu :
    o jika perilaku untuk mencapai tujuan terganggu
    o jika dipaksa untuk melakukan sesuatu yang tidak diinginkan, apa beda daru keduanya dan berikan contohnya. trima kasih bu'.....

    ReplyDelete
  7. Baharudin Syarif / 2009-B

    ass.
    saya mau tanya...
    kondisi sementara ( lapar ,ngantuk, emosi) yang dapat menentukan sesuatu situasi menyenangkan dan tidak menyenangkan dari suatu individu. merupakan rekognisi yang biasayna dibawa oleh pelajar pada situasi belajar
    itu maksudx gmna,saya kurang paham karena tidak ada contohnya.....?

    ReplyDelete
  8. Mochammad Fadzoli / 2009 B

    bu saya ga' ngerti tentang tambahan : Terrace (1963) mengaplikasikan associative shifting pada discrimination learning
    Dalam percobaan ini, Terrace mengajari burung merpati untuk dapat membedakan warna merah dan warna hijau. Jika burung tersebut dapat memilih warna merah dan bukan warna hijau, maka ia diberi gandum. Kemudian, Terrace melemparkan tongkat warna merah diatas warna hijau secara vertical; dan melemparkan tongkat warna hijau diatas warna merah secara horizontal. Hasilnya : warna merah berubah menjadi vertical, dan warna hijau berubah menjadi horizontal

    Maksudnya apa bu???? contohnya mohon diperjelas

    ReplyDelete
  9. Dwi Wisnu Hidayat 2009 B

    Setelah saya membaca teory Thorndike yang telah mom jabarkan. Saya bisa member komentar kalau saya kurang setuju karena thorndike menggunakan hewan untuk eksperimen dan hasilnya di bandingkan dg manusia. Karena menurut saya tdk sepantasnya hewan di samakan dg hewan. Dilihat dari manusia juga mempunyai akal yg bisa dbentuk dg cara mendapt pendidikan formal dan non formal sedangkan hewan tdk bisa walaupun ada beberapa hewan yg bisa di latih berperilaku sperti manusia.

    Kenapa Thorndike memilih hewan sbg eksperimen ???

    ReplyDelete
  10. yg dmaksud asosiasi dsni ap buk??
    dan,didalam teori thornidike d dlamx ad teori TRIAL dan ERORR..
    knp ibu tidak mnjelaskan teori TRIAL n ERORR scra detail?? pdhal sya bca d sumber laen,slh stux ad CIRi-ciri belajar dengan Trial n Erorr trsbt..
    Dan ibuk tdk mnjlaskn jg tentng Transfer pelatihan (Transfer or Training) d teori ini...

    thank`s.
    righit permana,2009 B

    ReplyDelete
  11. menurut saya....
    teor ini menjelaskan tentang stimulus dan respon pada hewan dan manusia

    pertanyaan :
    kenapa respon individu tidak bisa diarahkan kesemua timulus?

    ReplyDelete
  12. Asslmlkum Bu ap kabar,ibu sebelumnya saya mengucapkan atas curahan ilmu anda selama ini hal ini mungkin hanya sebagian yang kami tulis dalam blog ini,ibu setelah saya membaca tulisan anda,yang menarik untuk dibahas dan di praktekkan dalam keseharian kita adalah dalam pembahasan ibu adalah tentang Selecting and Connecting,menurut saya dalam hal ini menyelesaikan masalah memang seharusnya memang harus mencari suatu pemecahan yang terbaik dan kita tidak perlu segan-segan dalam mecoa dan terus mencoba tatkala kita belum berhasil dalam memecahkan masalah tersebut,tapi dal hal ini juga yang membuat saya perlu tanyakan adalah ketika kita merasa putus asa dalam menyelesaikan masalah apakah yang harus saya lakukan dalam memotivasi diri agar terus mencoba suatu solusi pemecahan masalah itu

    M Saikhul Arif,TP B 2009
    091024255

    ReplyDelete
  13. Nur Aristiana(091024218)TP/2009 B


    Setelah saya membaca teori ini,Saya kurang mengerti tentang penjelasan yang menyebutkan bahwa kondisi rekognisi mempengarudi pola belajar para pelajar.
    Bagai mana cara mengatasi problem ini bu?

    ReplyDelete
  14. ass...
    menurut saya teori ini sangat bagus untuk kami yang membutuhkan akan pengetahuan tetapi masih lumayan banyak kata yang belum dimengerti.
    dalam pembahasan diatas respon by analogi di sana dijelaskan bahwa individu berusaha mencari kesamaan antara stimulus yang telah dialami sebelumnya dengan yang dialami sekarang apa maksud dari kalimat tersebut!

    Ismat Azizi
    091024256
    2009B

    ReplyDelete
  15. disinikan bahwa ada perbedaan waktu antara saat masalah belum terpecahkan dengan saat masalah telah terpecahkan. Pada masalah yang belum terpecahkan,apa maksud dari tersebut?

    RACHMAT ROGO B.S
    TP.B 2009
    90124233

    ReplyDelete
  16. Learning terjadi secara langsung, tidak diperantarai oleh thinking atau reasoning

    Berdasarkan penelitian :
    The cat does not look over the situation, much less think it over, and then decide what to do.apakah penelitian tersebut juga disamakan dengan manusia?

    ReplyDelete
  17. saya idak setuju dengan Pandangan Thorndike (1913) bahwa hukum belajar untuk semua binatang – termasuk manusia adalah sama, seperti yang tertulis di bawah ini :
    These simple, semi-mechanical phenomena ………. Which animal learning disclose, are the fundamentals of human learning also.apakah ibu juga sependapat dengan saya?

    ReplyDelete
  18. KEBANYAKAN BHS.NGGRIS NYA GK GERTI GW!!!

    b. The Law of Exercise
    Teori ini terdari dari dua bagian, yaitu :
    1. Connections between a stimulus and a response are strengthened as they are used. In other words, merely exercising the connection between a stimulating situation and a response strengthens the connection between the two. This is the part of the law of exercise called the law of use.

    2. The law of disuse
    Connections between situation and response are weakened when practice is discontinued or if the neural bond is not used. This is the portion of the law of exercise called the law of diuse.

    ReplyDelete
  19. Lingkungan berisi stimulus yang sangat kompleks. Respon individu terhadap lingkungan tidak diarahkan ke semua stimulus tersebut, tetapi hanya beberapa stimulus (elemen stimulus).APA MAKSUD NYA?

    091024233
    TP.B 2009
    dari:R.R.B.S

    ReplyDelete
  20. asslmkm.....

    saya membaca sedikit tentang percobaan seekor kucing dimasukkan dalam puzle box yang pintunya dapat dibuka dengan jln menarik rantai atau menginjak pedal yang adadi dalamnya...

    seandainya kucing tersebut tdk dpt kluar gmn cra mengatasi msl tersebut??????

    trims


    heru bin a
    091024258
    tp b 2009

    ReplyDelete
  21. BU saya mau tanya???????????
    1.jika respon diikuti oleh satisfying state of affairs maka akan memperkuat hubungan antara stimulus dan respon.
    2.Jika respon diikuti oleh annoying state of affairs maka akan memperlemah hubungan antara stimulus dan respon.

    itu contohnya gimana????????????

    agung wahyu b/091024228
    TP kelas 2008B

    ReplyDelete
  22. saya masih bingung dengan alasan thorndike yang mengaku bahwa dia telah salah.. dan saya juga tanya knapa pengakuan thorndike tsb mjd aspek penting bagi good scientific practice?

    ReplyDelete
  23. Learning is not mediated by ideas
    "Learning terjadi secara langsung, tidak diperantarai oleh thinking atau reasoning"

    apkah learning trjadi scara spontanitas???

    ReplyDelete
  24. Dwi Aditya (091024261)/TP 2009B

    Mnrut sya teori ini mnjelaskan tntang rspon manusia dan bnatang trhadap lngkungan skitar. Tapi np ko' mnusia dsmakan dg bntang????? Logikanyakan mnusia bsa mltih bntang tpi bntang g ak bsa mlth mnusia!!!!!!!!!!

    ReplyDelete
  25. yuli fatimatuz zahro/091024249/TP 2009 B

    Mom,,, manusia dan hewan memang sama2 mempunyai otak, tetapi dalam hal ini pola pikiran manusia dan hewan sangat jauh berbeda, karena manusia diberi kelebihan berupa akal fikiran, dan perasaan dalam merespon atau bereaksi terhadap lingkungannya. Sedangkan hewan hanya mengandalkan insting dan kebiasaan atas latihan-latihan yang manusia berikan. seperti halnya percobaan yang dilakukan oleh terrace pada burung merpati.
    Sedangkan manusia memberi respon atau reaksi tidak dengan kebiasaan atau pelatihan terlebih dahulu, melainkan melalui pola pikiran dan perasaannya.
    Dan yang ingin saya tanyakan apa maksud dari respon yang diikuti oleh satisfying state of affairs,dan annoying state of affairs…apakah itu respon untuk memndapatkan kepuasan?? Tlog ibu jelaskan,,,,

    ReplyDelete
  26. Best Bet Las Vegas Casino 2020 - Mapyro
    The cheapest way to get from 구미 출장샵 Rio All-Suite Casino Las 대구광역 출장마사지 Vegas Casino Resort costs only 하남 출장샵 $3, 구리 출장마사지 and the 울산광역 출장마사지 quickest way takes just 6 mins.

    ReplyDelete